Usaha produktif Ibu - Ibu kampung Moris Jaya

  • Jan 03, 2018
  • morisjaya

KWT Anggrek kampung Moris Jaya siap berkreasi

morisjaya.desa.id - ( 03/01/2018 ). KWT adalah kepanjangan dari Kelompok Wanita Tani, yang berati suatu perkumulan kaum wanita yang mengerjakan uasaha dibidang pertanian. Sama halnya dengan KWT Anggrek, merupakan wadah dari kaum perempuan yang berada di salah satu dusun, dari jumlah VII dusun yang dimiliki kampung Moris Jaya, tepatnya berada di dusun IV.

[caption id="attachment_376" align="aligncenter" width="300"] Ibu - Ibu KWT sedang menggarap lahan perkebunan. ( Dok desa/Foto Fathur )[/caption]

Anggota KWT Anggrek berjumlah sekitar 10 orang, mereka mempunyai aktivitas berkebun sayur - sayuran, ubi ubian. Sayur - sayuran dan ubi - ubian yang ditanam beraneka ragam diantaranya, kacang panjang, terung, kangkung, ketela pohon, ubi jalar dan lain - lain. Dari hasil bercocok tanam sebagian di jual dan sebagian diolahan untuk dijadikan makanan ringan seperti, kueh akar kelapa, kueh tusuk gigi, kueh bolu dan masih banyak lagi lainya.

[caption id="attachment_356" align="aligncenter" width="300"] Ibu - Ibu KWT sedang memanen hasil perkebunan. ( Dok desa/Foto Sri )[/caption]

Dalam bercocok tanam dan membuat olahan makanan ringan dikerjakan dengan bersama - sama. Sedangkan untuk modal usaha didapat dari iuran anggota dan bantuan dari Pemerintah. Sistem pendistribusian dari hasil perkebunan dan produksi makanan ringan, dengan cara di jual ke pasar atau warung yang bersedia menjajakanya.

[caption id="attachment_377" align="aligncenter" width="300"] Hasil pertanian sayur - mayur KWT siap dipasarkan. ( Dok desa/Foto Fathur )[/caption]

Keuntungan dari usaha pertanian dan produksi makan ringan, sebagian disimpan sebagai kas anggota, yang kegunaanya untuk modal usaha serta antisipasi kebutuhan tak terduga. Sedangkan sisanya dibagi keseluruh anggota KWT, dengan tujuan penghasilan KWT mampu menopang ekonomi keluarga.

[caption id="attachment_165" align="aligncenter" width="300"] Aneka kueh hasil olahan makanan ringan KWT. ( Dok desa/Foto Fathur )[/caption]

Pendapatan KWT Anggrek tergolong lumayan, tetunya mampu menopang perekonomian keluarga. Seperti saya kutip dari penuturan ketua KWT Anggrek, Ibu Poniyem, "usaha kelompok KWT kami berjalan dengan lancar, dan hasilnya sangat membantu perekonomian keluarga kami", tuturnya sambil mengakhiri percakapan.

[caption id="attachment_395" align="aligncenter" width="300"] KWT saat mengikuti lomba aneka kueh. ( Dok desa/Foto Fathur )[/caption]

KWT Anggrek juga sering mengikuti perlombaan kuliner, dan sering kali membawa pulang piala. Jadi dengan adanya perkumpulan KWT berdampak positif bagi masyarakat, baik dalam mengatasi ekonomi rumah tangga, maupun dampak dari sosial masyarakat.

( moris jaya / Fathur )